Mencegah lebih baik dari mengobati. Jargon tersebut pas diterapkan dalam situasi pandemi virus corona (COVID-19) seperti saat ini.
Selain penerapan physical distancing, olahraga, berjemur matahari pagi dan rajin mencuci tangan mengunakan sabun antiseptic, ada ikhtiar lain yang bisa dilakukan, yaitu mengonsumsi ramuan herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Faktanya Indonesia surganya tanaman herbal. Hasil penelitian ilmiah para akademisi menjadi buktinya.
"Ada beberapa herbal yang pernah diteliti baik secara in vitro (pada sel) maupun in vivo pada hewan uji yang bisa mendongkrak imun tubuh," ujar Ketua Program Studi Profesi Apoteker, Departemen Farmakologi & Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi UGM, Dr Ika Puspitasari, MSi, Apt, dilansir dari situs resmi Universitas Gadjah Mada.
(Baca Juga : Herbal Makin Diburu di Tengah Isu COVID-19, Jubir Achmad Yuri : Itu Kearifan Nenek Moyang)
Dr Ika menyebutkan, ada 18 herbal yang pernah diteliti dan terbukti mampu meningkatkan imunitas, yaitu :
1. Kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis)
2. Brotowali (Tinospora cordifolia)
3. Teen (Ficus carica)
4. Lidah buaya (Aloe vera)
5. Murbei (Morus alba)
6. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
7. Bawang putih (Allium sativum)
8. Kunyit (Curcuma longa)
9. Orang-aring (Eclipta alba)
10. Mangga (Mangifera indica)
11. Mimba (Azadirachta indica)
12. Mengkudu (Morinda citrifolia)
13. Pegagan (Centella asiatica)
14. Cabe Jawa (Piper longum)
15. Echinace (Echinacea pupurea),
16. Meniran (Phyllanti niruri)
17. Keladi tikus (Thyponium flagelliforme)
18. Sarang semut (Myrmecodia tuberosa)
Dr Ika menerangkan, jika seseorang mengonsumsi salah satu dari jenis herbal tersebut dapat mendongkrak sistem imun. Tanaman herbal di atas juga dapat diracik dengan minuman lain hingga enak diminum.
(Baca Juga : Cara Membuat Minuman Herbal untuk Vitamin Daya Tahan Tubuh Alami)
Untuk aturan minumnya, sambung Ika, sebaiknya dikonsumsi sepanjang waktu tertentu, maksimal 8 minggu. Jangan lebih dari 8 minggu, sebab pengawas obat di beberapa negara Eropa, merekomendasikan waktu penggunaan bahan bersifat imunomodulator tidak lebih dari 8 minggu.
"Konsumsi tidak boleh lebih dari 8 minggu agar jika pasien mengalami gangguan kesehatan dapat diketahui, tidak tertutupi oleh efek imunomodulator tersebut. Jika terjadi gangguan kesehatan maka penderita harus memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan," terangnya.
(Kemenkes Sebut Ramuan Herbal Solusi Hadapi Corona COVID-19)
Selain itu, penggunaan imunomodulator tidak direkomendasikan untuk diberikan pada pasien-pasien penyakit kronis seperti leukemia, tuberkulosis, dan penyakit autoimun seperti SLE, Rheumatoid artritis, Idiopatik trombositopeni purpura, dan DM tipe 1.
Namun Dr Ika kembali menegaskan bahwa pola hidup sehat dan pola makan sehat adalah hal paling penting dalam mencegah COVID-19. Ramuan herbal hanyalah membantu seseorang untuk meningkatkan imunitas tubuh, dibarengi dengan cara pencegahan virus corona yang lain.
(Baca Juga : Tangkis Virus Covid-19, Jambu Biji Jadi Kandidat Pencegahan Potensial)
"Selain itu, minum air putih sedikitnya 6 gelas/hari, olahraga setidaknya 3 kali dalam seminggu minimal 30 menit, dan menjaga kebersihan tubuh secara keseluruhan dengan mandi setiap hari," tuturnya.
Tidak kalah penting, sambung Ika, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer setiap kali akan makan atau minum dan keluar dari kamar mandi, serta istirahat atau tidur yang cukup 6-8 jam/hari.
Guru Besar Unair dan Ketua Tim Riset Corona & Formulasi Vaksin Professor Nidom Foundation, Prof C.A.Nidom, menyatakan sudah mempunyai formulasi curcumin atau empon-empon untuk menangkal virus flu burung.
"Kalau flu burung sudah ada hasilnya, nah sementara hasil itu saya bandingkan akibat corona virus. Hasil yang ditimbulkan corona dengan hasil ditimbulkan flu burung hampir sama. Jadi saya punya keyakinan formulasi empon-empon ini bisa digunakan untuk corona virus," terang Prof Nidom, beberapa waktu lalu.
Sebab, sambung Prof Nidom, efek yang ditimbulkan hampir sama yaitu kerusakan pada paru-paru. Namun jika mencoba menguji secara langsung dengan virus corona masih belum dilakukan. "Jadi ini analogi yang bisa dianggap kebenarannya sama. Jadi flu burung lebih berat dari corona virus. Jadi flu burung bisa, Insya Allah corona bisa," paparnya.
Prof Nidom menambahkan, dengan adanya formulasi tersebut, maka masyarakat jangan khawatir berlebihan dengan virus corona. Sebab masyarakat bisa menangkalnya dengan cara minum jahe, kunyit, temulawak dan kayu manis (empon-empon).
Tidak hanya virus corona, virus yang lain juga bisa ditangkal dengan meminum empon-empon. Sehingga masyarakat tetap sehat dan terbebas dari virus korona maupun virus yang lain. "Masyarakat bisa minum kopi dicampur jahe, tidak harus diminum semua empon-empon itu. Kita tidak peduli dengan virus corona, yang terpenting tubuh kita bisa mengantisipasi," ulasnya.
(Baca Juga : Jambu Biji hingga Kulit Jeruk Jadi Antivirus Corona)
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengungkap saat ini pihaknya tengah menguji beberapa tanaman herbal, jamu, maupun obat herbal terstandar yang potensial sebagai penguat sistem imun (immunomodulator) dan obat pencegah atau penghambat virus (antiviral) bagi COVID-19.
"Beberapa tanaman tersebut mencakup jahe merah, echinaceae, meniran, sambiloto, kayu surian, akar manis, rosella, biji anggur, bawang putih, teripang, serta tempe," kata Tri dalam konferensi online di Jakarta, Kamis 26 Maret 2020.
.......... Baca Juga ...........
Labels:
Kesehatan
Thanks for reading Tanaman Herbal Indonesia Ini Terbukti Ampuh Mencegah Virus Corona. Please share...!
0 Komentar untuk "Tanaman Herbal Indonesia Ini Terbukti Ampuh Mencegah Virus Corona"