Berbicara mengenai lingkungan hidup, tentunya tidak lepas dari kegiatan manusia itu sendiri. Karena baik tidaknya ataupun lestari tidaknya suatu lingkungan hidup ditentukan oleh bagaimana manusia merawat lingkungan yang menempatinya.
Kesadaran masyarakat Indonesia akan kebersihan serta kelestarian lingkungannya masih terbilang rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak lingkungan yang tercemar di sekitar masyarakat, seperti : sungai Badung, kampung Jawa di beberapa titik di Bali, desa Selisihan di Klungkung, desa-desa di Jembrana, desa Kaliasem di Singaraja, dan lainnya. Daerah-daerah tersebut tercemar tak lain dikarenakan oleh aktivitas masyarakat sendiri. Kegiatan-kegiatan masyarakat yang dilakukan secara terus menerus dan perlahan dapat merusak lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Membuang sampa di sungai
2. Membakar sampah
3. Membuang limbah pabrik ke sungai tanpa pengolahan yang benar dan tepat
4. Penggunaan AC dan elektronik serupa yang berlebihan
5. Penggunaan kendaraan bermotor.
6. Penebangan pohon sembarang
7. Memburu satwa-satwa langka
8. Pembukaan lahan berpindah
Pemerintah telah membuat peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang permasalahan lingkungan, termasuk dengan tidak membuang sampah sembarang. Namun, masyarakat masih saja banyak yang melanggar aturan tersebut. Dan buruknya lagi, pemerintah tak mengambil tindakana tegas pada kelakuan masyarakatnya tersebut. Maka dari itu, tak salahlah apabila lingkungan menjadi kotor dan tak terawat. Selain itu, adapun beberapa dampak yang ditimbulkan apabila masyarakat tidak merawat dan menjaga lingkungan dengan tepat.
Dampak Terhadap Kesehatan
Pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya apat menimbulkan berbagai macam permasalahan kesehatan, sebagai berikut.
a. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum.
b. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
c. Penyakit jamur dapat juga menyebar ( misalnya jamur kulit ).
d. Sampah beracun. Seperti yang dilaporkan bahwa di Jepang kira – kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa ( Hg ). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Dampak Terhadap Lingkungan
Sampah dapat mencemari lingkungan perairan, daratan, dan udara. Cairan terhadap rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap dan hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Sampah-sampah yang bertebaran dan menumpuk akan mengotori daratan. Sampah-sampah udara berupa karbon monoksida dan lainnya juga dapat menyebabkan pencemaran udara yang berakibat buruk pada lapisan ozon.
Kementerian Lingkungan hidup mencatat rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan sekitar 2,5 liter sampah per hari atau 625 juta liter dari jumlah total penduduk. Kondisi ini akan terus bertambah sesuai dengan kondisi lingkungannya."Setiap hari masing-masing orang menghasilkan 2,5 liter sampah, kalkulasikan dengan jumlah penduduk," kata Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, Sabtu 14 April 2012 saat meresmikan Bank Sampah di Palembang. Apabila sampah tidak di kelola dan di tekan dengan baik, maka tidak bias dibayangkan apa yang akan terjadi di masa mendatangkan. Bisa saja sampah akan tertimbun setinggi Gunung Agung.
Untuk mencegah hal-hal buruk terjadi kedepannya, harus dimulai dari kesadaran kita sendiri. Mengapa kita harus merawat dan melestarikan lingkungan ? Mengapa kita harus mengelola sampah dengan baik ? Tak lain adalah untuk kenyamanan diri kita sendiri. Dengan adanya kesadaran kita sendiri dan mau turut berpartisipasi menjaga lingkungan dan melestarikannya, maka tak disangkal lagi kebersihan lingkungan akan terwujud.
.......... Baca Juga ...........
Labels:
Go Green,
Tulisan Jeffrie
Thanks for reading Masalah Kesadaran Untuk Mendukung Go Green. Please share...!
0 Komentar untuk "Masalah Kesadaran Untuk Mendukung Go Green"