Bagaimana Cara Menurunkan Bounce Rate Dengan Tepat ?





Seperti telah diulas dalam postingan sebelumnya, Cara Mengukur Seberapa Menariknya Blog Anda, yang membahas tentang bounce rate dari suatu blog sebagai salah satu tolok ukur kualitas blog, kali ini akan dibahas bagaimana atau hal apa yang harus dilakukan untuk menghasilkan blog dengan bounce rate yang ideal.
Ada 5 kunci yang harus diperhatikan agar blog Anda memiliki bounce rate yang ideal. Sebagaimana telah diulas, blog dikatakan berkualitas jika memiliki bounce rate yang ideal yaitu dengan persentase antara 20% sampai dengan 40%. Jika persentasenya dibawah itu, maka tentunya blog tersebut sangat baik sekali, namun sangat jarang pula ditemukan.
Langsung saja ke pokok materi. Berikut ini adalah 5 kunci untuk membuat bounce rate blog Anda dianggap ideal oleh tools seperti Google Analytics maupun Alexa.


5 keys to optimize the bounce rate

1.   Template SEO

Template blog SEO friendly idealnya dipilih sedari awal Anda membangun blog. Sama seperti pondasi rumah, meski pada saat ini Anda mungkin hanya mampu membangun satu lantai dengan perhitungan pondasi satu lantai, tapi ketika Anda sudah menyiapkan pondasi untuk dua lantai, maka itu jauh lebih baik manakala beberapa tahun kemudian Anda memiliki dana, sehingga Anda tinggal melanjutkan dengan langsung menambah lantai menjadi dua lantai, tanpa perlu menambah struktur pondasi.
Begitupun blog, sebuah blog dengan template yang SEO friendly, tidak saja diperlukan untuk menghasilkan bounce rate yang rendah, tetapi juga dibutuhkan dalam keseluruhan aspek-aspek penilaian SEO. Pahami bahwa kecenderungan pengunjung blog tidak menghendaki waktu yang lama saat mengakses blog Anda untuk mencari artikel yang diinginkannya.
Jika pengunjung blog Anda mendapati itu, maka tidak segan-segan baginya untuk segera keluar dari blog Anda, alhasil kondisi demikian akan membuat bounce rate blog yang tinggi. Salah satu pertimbangan SEO friendly adalah faktor kecepatan loading blog. Anda dapat menggunakan tools seperti Google Pagespeed atau GTMetrix untuk mengukur waktu loading template blog yang akan Anda pilih.
2.   Fitur Minimal
Template blog yang sudah Anda pilih, diupayakan hanya dilengkapi dengan fitur-fitur blog yang simple, sebisa mungkin yang hanya membuat produktif blog Anda. Bukan berarti blog Anda dapat Anda lengkapi dengan fitur-fitur yang malah membuat berat kinerja blog Anda. Sah-sah saja jika Anda memang menginginkan itu, dan itu memang hak Anda.
Tapi, apakah Anda mau blog Anda gagal disambangi oleh pengunjung meski hanya pada kesempatan pertamanya. Tentu tidak bukan? Karena pada akhirnya, Anda berharap blog Anda akan dikunjungi. Untuk apa pula membangun blog tapi tanpa pernah ada kunjungan. Bukankah pemakaman itu juga dikunjungi?
Nah, yang perlu Anda lakukan adalah memasang fitur melalui plugin yang tepat. Untuk mengetahui kompatibilitas antara template dengan pluginnya, maka Anda perlu ketahui kesesuaiannya melalui developer template yang Anda gunakan.
3.   Kualitas Artikel
Kualitas dari sebuah artikel yang diposting dalam blog menjadi  salah satu kunci bounce rate yang rendah. Jika suatu blog memiliki banyak artikel yang berkualitas, maka pengunjung pun akan penasaran untuk membuka artikel-artikel yang tersedia dalam blog tersebut. Jika sudah demikian maka bounce rate blog dijamin bakal rendah.

4.   Optimasi Link

Setelah Anda membuat artikel yang berkualitas dalam blog Anda, langkah berikut yang juga menjadi salah satu kunci adalah mengoptimasi link. Optimasi link, sebagaimana diketahui terdiri dari link internal dan link eksternal.
Namun agar diperhatikan, katakanlah saat ini blog Anda sudah dijejali oleh konten artikel yang berkualitas, maka untuk menghasilkan bounce rate blog yang ideal, harus dibuat bagaimana caranya agar pengunjung blog Anda tidak hanya membuka satu halaman saja, terlebih di blog Anda sudah tersedia beragam artikel-artikel menarik yang patut dibaca pula oleh pengunjung blog Anda.
Untuk mensiasatinya adalah dengan membuat sebanyak mungkin link-link menuju artikel-artikel Anda yang lain. Jangan biarkan artikel-artikel berkualitas itu berdiri sendiri tanpa pernah Anda upayakan untuk saling berdekat-dekatan satu sama lain membuat semacam circle.
Nah, proses itulah yang dinamakan dengan mengoptimasi link internal. Bedakan dengan link eksternal, karena link eksternal menciptakan suatu kondisi dimana pengunjung blog Anda akan loncat keluar dari blog Anda menuju blog lain sepanjang Anda sudah siapkan linknya. Link eksternal menjadi kontraproduktif bagi Anda yang menginginkan bounce rate blog yang rendah.
5.   Plugin Relasi
Selain mengoptimasi blog Anda dengan link internal, salah satu kunci lainnya adalah dengan memasang plugin yang menyediakan link menuju artikel sebelum maupun artikel sesudah. Banyak tersedia plugin yang menunjang hal ini, salah satunya yaitu plugin Yet Another Related Posts Plugin.
Plugin tersebut dapat dengan mudah Anda instal, dan Anda setting sesuai keinginan Anda. Dibawah ini adalah contoh penggunaan plugin Yet Another Related Posts Plugin, yang secara otomatis menarik atau menampilkan artikel-artikel lain yang mempunyai kata kunci yang sama.

.......... Baca Juga ...........

Labels: Blogger, Tulisan Jeffrie

Thanks for reading Bagaimana Cara Menurunkan Bounce Rate Dengan Tepat ?. Please share...!

0 Komentar untuk "Bagaimana Cara Menurunkan Bounce Rate Dengan Tepat ?"

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *


Back To Top